Seorang Intel dengan Tato Mawar di Betisnya
KONFERENSI perlindungan aktivis hak asasi manusia di Dublin, Irlandia, pada 13-15 Oktober 2005, membawa Rachland Nashidik bertemu dengan intelijen Belanda. Direktur Imparsial ini anggota Front Line Defenders, lembaga yang mengadakan pertemuan para aktivis hak asasi dari 70 negara itu. Konferensi itu antara lain mempelajari kematian Munir Said Thalib, yang tewas diracun di pesawat setahun sebelumnya, dalam menyusun protokol perlindungan aktivis.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini