"Kami Sudah Lelah dengan Kekerasan"
JIKA pengungkapan tragedi Munir dianggap sebagai "ujian bagi sejarah negeri kita", pemerintah beserta aparatnya telah gagal melewati eksaminasi ini. Satu dasawarsa lebih setelah sang aktivis dilenyapkan dengan racun arsenik dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda, tangan hukum baru menjangkau eksekutornya.
Dua pekan lalu, aparat semakin terlihat gagal melalui ujian dengan membebaskan Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana perkara ini. Dihukum
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini