maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Seorang Sastrawan cum Sejarawan

Dalam perkembangan sastra Indonesia, Muhammad Yamin adalah sosok yang pertama kali mempopulerkan bentuk soneta dalam sajak-sajaknya. Dia menulis puisi dengan mengambil bentuk sajak-sajak yang lahir di Italia pada abad ke-12 dan berkembang hingga sekarang tersebut. Padahal saat itu para penyair di Tanah Air tengah terpukau oleh gaya sastrawan India, Rabindranath Tagore.

Yamin juga dikenal sebagai sejarawan yang memelopori penulisan sejarah dari perspektif Indonesia bukan kolonial. Dan, sebagai sejarawan, ia boleh dibilang sangat produktif. Dia menulis buku Gajah Mada dan memperkenalkan wajah sang Patih Majapahit yang mengundang kontroversi.

Yamin juga menulis tujuh jilid buku tentang tata negara Kerajaan Majapahit dengan memanfaatkan berbagai prasasti. Meski banyak kekurangan di sana-sini, buku Majapahit itu kemudian menjadi rujukan.

arsip tempo : 171514211355.

. tempo : 171514211355.

Pelopor Soneta-soneta Nasionalis
Muhammad Yamin adalah perintis puisi Indonesia modern. Dalam perkembangan sastra, dialah penyair yang mempopulerkan bentuk soneta.

Pada batasan, Bukit Barisan
Memandang aku, ke bawah memandang
Tampaklah hutan, rimba, dan ngarai
Lagipun sawah, sungai yang permai
Serta gerangan, lihatlah pula
Langit yang hijau bertukar warna
Oleh pucuk, daun kelapa
Itulah tanah, tanah airku
Sumatera namanya, tumpah darahku....

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 Mei 2024

  • 28 April 2024

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.