Cornell University pernah jadi kiblat kajian Indonesia dengan sejumlah pakar berpengaruh, dari George McTurnan Kahin hingga Benedict Anderson. Namun kegiatan kajian Nusantara di sana kemudian redup cukup lama dan kekurangan mahasiswa yang berminat mempelajari Indonesia. Kini mereka mencoba bangkit dan mengklaim kembali posisinya sebagai pusat kajian Asia Tenggara yang mumpuni. Sejumlah peneliti muda juga bermunculan dan tersebar di berbagai kampus di negeri itu. Mereka adalah peneliti yang kini aktif mengamati dan mencatat perubahan sosial-politik Indonesia pasca-Orde Baru.
Universitas Cornell menggelar konferensi akbar tahun ini. Menghidupkan kembali kajian Indonesia yang sempat mati suri.
Menu makan siang di ruang pertemuan George McT. Kahin Center di kompleks Universitas Cornell, Ithaca, New York, Amerika Serikat, hari itu agak berbeda. Di meja tersedia nasi putih, sayur asam, tahu bacem, ayam goreng lengkuas, telur dadar, dan sambal.
Menu Indonesia yang dimasak Jolanda Pandin, doktor
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.