Bukan Mahar tapi Sumbangan
SYAMSUL Balda tersentak mendengar permintaan dana miliaran rupiah untuk kepentingan Partai Keadilan. Ketika itu, petinggi partai sedang berusaha mengumpulkan Rp 20 miliar untuk pembelian sebuah gedung di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan. ”Kontribusi antum berapa?” kata Syamsul, menirukan pertanyaan bendahara umum partai, Luthfi Hasan Ishaaq.
Syamsul, yang waktu itu anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, mendapat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini