Belum pernah popularitas kesebelasan nasional menjulang setinggi ini. Gagal merebut gelar perdana di ajang dua tahunan itu, puja-puji dan simpati dari pencinta sepak bola Tanah Air terus mengalir ke semua anggota tim. Tak sedikit politikus yang menggunakan ketenaran ini demi kepentingan mereka. Tapi sukses tim Garuda tak lepas dari polesan Alfred Riedl, pelatih yang sempat diragukan kemampuannya.
Cinta itu buta. Dikalahkan telak 3-0 oleh tim nasional Malaysia, para suporter tim sepak bola Indonesia, yang khusus terbang ke Bukit Jalil, Kuala Lumpur, buat mendukung kesebelasan pujaannya, tidak lantas kecewa dan patah hati.
Ahad malam pekan lalu, kurang-lebih satu jam setelah pertandingan, suasana murung meliputi interior shuttle bus berwarna putih yang membawa para pemain. Wajah mereka tertunduk, masing-masing terbenam dalam pikirÂannya.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.