Boed, Sang Bima dari Blitar
Di lantai sebuah rumah tua di Blitar, Boediono melukiskan sebagian lamunan masa kanak-kanaknya. Dengan sebatang kapur di tangan, dia bergerak dari bidang ke bidang lantai, melukiskan apa yang terlintas di kepala.
Mula-mula Boed—begitu dia disapa—kerap mencoretkan spoor, kereta api. Beranjak remaja, obyek kegemarannya berganti ke wajah kepala suku Indian lengkap dengan mahkota berhiasan bulu. Tapi yang paling sering ia gambar adalah Bima, tok
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini