Pada Mulanya Ramah, Lalu Amarah
AWALNYA Situ Gintung hanya sebuah tubuh air yang meluas karena terperangkap dalam cekungan. Belanda—ketika itu sedang menggali Kanal Banjir Barat untuk mengendalikan banjir di Jakarta—memanfaatkan airnya untuk irigasi.
1932:
Tanggul Situ Gintung dibangun. Dilengkapi dua pintu air dan sebuah spillway, tanggul itu dirancang tahan selama seabad, hingga 2032.
1933:
Pembuatan tanggul rampung. Luas waduk 31 hektare. Pintu air di ujung barat m
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini