Seruan Merdeka dari Den Haag
MOHAMMAD Hatta tak pernah membacakan pidato pembelaannya di depan majelis hakim pengadilan Den Haag, Belanda. Saat itu, Maret 1928, menjelang Idul Fitri. Sehari sebelum jadwal pembacaan pleidoinya, hakim memberi tahu kuasa hukum Hatta, J.E.W. Duys, bahwa Hatta cukup menyerahkan naskah pembelaannya. ”Ini pertanda baik,” ujar Duys menenangkan Hatta.
Benar saja. Majelis hakim menjatuhkan vonis bebas kepada Hatta dan tiga pengurus Perhimpoenan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini