Tenabang, Berubah dan Berebut
BUKAN pemandangan aneh jika di lorong-lorong sempit Pasar Tanah Abang mudah ditemukan pembeli borongan dari berbagai negeri Afrika. Sebagian besar di antaranya fasih berbahasa Indonesia. Ketika ekonomi dilanda krisis, 1998, jumlah mereka justru membludak.
"Anjloknya rupiah terhadap dolar Amerika ketika itu justru mendongkrak daya beli buyer asing," kata Hasan Basri, pedagang di Pasar Tanah Abang. Itulah masa keemasan pedagang Tana
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini