Ketika Perang Membawa Maut
RANTI, sebut saja begitu, seorang gadis berusia 15 tahun, menangis meraung-raung di dalam kamarnya. Matanya merah sembap. Ia berteriak-teriak dalam bahasa Aceh. Tangisnya pecah membelah langit, histeris, saat Bernarda Rurit dari Tempo News Room melongok ke dalam kamarnya. ”Tidak mau…, tidak mau!” katanya sambil membenamkan wajah ke dalam bantal saat bibinya menjelaskan ada yang ingin mewawancarainya.
Siswi kelas tiga sekolah menengah pert
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini