Hilangnya Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Problem kebebasan berekspresi terwujud lewat penguasa yang antikritik. Memakai hard dan soft power untuk membungkam kebebasan.
APA yang kita ingat dari sepuluh tahun pemerintahan Joko Widodo dalam hal kebebasan berpendapat dan berekspresi? Menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Jokowi antikritik dan tak mendengarkan rakyat. Sikap antikritik ini terlihat dari serangkaian teror dan intimidasi terhadap orang-orang yang kritis terhadap pemerintahan. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia menyebutkan terjadi praktik penghancuran demokrasi dan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini