Paradoks Ali Sadikin: Tukang Gusur yang Merakyat
Ali Sadikin punya banyak paradoks. Ia tukang gusur tanpa ganti rugi, tapi membangun kampung-kampung Jakarta.
SEPERTI Soeharto, Ali Sadikin muncul ketika kekuasaan Sukarno sedang merosot. Konsep kontinuitas dan perubahan (continuity and change) dapat menjadi sandaran untuk memahami pelbagai paradoks Gubernur Jakarta 1966-1977 itu.
Harry Benda dan Ben Anderson memulai konsep kontinuitas dan perubahan dengan mengkritik Herbert Feith yang menulis The Decline of Constitutional Democracy (1962). Keduanya menganggap Feith mengabaikan sejarah Indonesia pa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini