Otonomi, Inefisiensi, dan Korupsi
PILIHAN atas desentralisasi dan otonomi daerah, sebagai satu dari "Enam Tuntutan Reformasi", membawa cara baru dalam menyelenggarakan pemerintahan. Pola relasi pusat-daerah dirumuskan ulang. Akses politik rakyat juga dibuka lebar lewat ajang pemilihan pemimpin di tingkat lokal.
Dalam praktiknya, desentralisasi yang ideal tersebut acap tak mewujud. Sesudah dua windu melaksanakan otonomi, aneka ironi hadir berselisihan. Desentralisasi menjelma bagai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini