Saban tahun Tempo memilih sejumlah nama yang menyumbangkan sesuatu bagi dunia seni, sastra, dan musik. Tradisi ini melahirkan nama-nama dengan gagasan segar, inovatif, dan membuka berbagai kemungkinan artistik baru. Setelah melalui diskusi yang panjang, dari ruang redaksi seni majalah ini akhirnya muncul nama-nama muda dalam kancah seni yang kami anggap menyumbangkan sesuatu yang lain. Mereka adalah Martin Suryajaya, Syaiful Aulia Garibaldi, Mondo Gascaro, dan kelompok Senyawa. Tapi kami juga tetap menghargai bila ada penyair gaek seperti Sapardi Djoko Damono yang tetap bisa melahirkan kumpulan puisi yang matang dan lebih dalam dibanding karya para penyair muda. Mereka inilah tokoh seni pilihan Tempo 2016.
Narasi nyeleneh itu cuplikan Bab VII "Etika Hidup di Apartemen" dari novel Kiat Sukses Hancur Lebur karya Martin Suryajaya. Kalimat-kalimat itu terkesan seperti terlontar dari seseorang yang tengah melantur. Tapi cukup menggelitik.
Kehadiran novel debutan Martin itu, yang selama ini dikenal lewat analisisnya yang tajam tentang filsafat, "memusingkan" jagat sastra Indonesia karena bentuknya yang tak lazim. Karya Martin, alumnus Sekolah Tinggi Filsa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.