Dia pernah menjadi wakil presiden dengan semboyan yang lugas: "lebih cepat lebih baik". Jusuf Kalla sudah merasakan semuanya. Lalu dia kembali maju sebagai calon wakil presiden karena merasa umur dan pengalamannya masih berharga untuk indonesia. Pikiran-pikiran yang spontan dan terobosan-terobosan yang solutif darinya menjadi modal kampanye dengan slogan: lebih cepat, lebih hebat.
Jusuf Kalla dipercaya mengendalikan usaha keluarga sejak muda. Adik-adiknya diminta meniti karier dari bawah.
Halim Kalla masih ingat panggilan telepon abangnya, Jusuf Kalla, yang ia terima 34 tahun lalu. Waktu itu, medio 1980-an, Halim berusia 24 tahun dan baru lulus kuliah di Jurusan Teknik Mesin, State University of New York, Buffalo, Amerika Serikat. Setiba di Indonesia, ia ditelepon kakaknya. "Abang saya bil
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.