Pascakolonial, Ironi, dan Humor
Kumpulan puisi Deddy Arsya, Odong-odong Fort de Kock, menunjukkan perkembangan baru yang hampir permanen dalam puisi Indonesia mutakhir: sebuah situasi pascakolonial. Situasi ini memberi cara pandang baru terhadap sejarah nasional.
Masyarakat yang terbebas dari penjajahan ini tiba-tiba merumuskan kembali jati dirinya tanpa bisa melepas atau menghapus jejak-jejak kolonialisme di dalam diri dan lingkungannya. Bagaimana ia merumuskan jati diri itul
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini