BERDARAH campuran Eropa-Jawa, Ernest Douwes Dekker tumbuh di Pasuruan, kota kecil di pesisir utara Jawa Timur. Jiwa pemberontak pria yang masih memiliki hubungan darah dengan pengarang Max Havelaar, Eduard Douwes Dekker, ini mengental saat bekerja di dua perkebunan di kawasan itu. Melihat kaum pribumi ditindas, Douwes Dekker mundur.
Pada usia 20 tahun, ia angkat senjata melawan Inggris di Republik Transvaal, Afrika Selatan. Peluru menembus tubuh Douwes Dekker. Sempat ditahan tentara Inggris, ia dijuluki "anak pemberani".
Petualangan asmaranya tak kalah seru. douwes dekker menikah tiga kali–semuanya dengan perempuan indo. Salah satu cucunya mengaku hanya tiga kali bertemu sang kakek.
Malaikat Kecil dari Pasuruan Sejak kecil, Ernest terbiasa hidup berpindah. Akrab dengan Max Havelaar sejak bangku sekolah dasar.
Saya dilahirkan di kota kecil Jawa Timur, Pasuruan, pada 8 Oktober 1879," tulis Ernest Franois Eugne Douwes Dekker dalam daftar riwayat hidup singkat yang dia tulis saat mendaftar di Universitas Zurich, September 1913.
Tidak disebutkan latar belakang keadaan dia terlahir di kota sebelah tenggara Surabaya itu. Yang jela
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.