Bangkrut dan Terbuang ke Suriname
ERNEST François Eugène Douwes Dekker buru-buru menghubungi Residen Priangan M.F. Tijdeman, Jumat, 24 Juli 1936. Dia kesal dan ingin bertemu untuk menyampaikan protes. Hari itu, berbekal surat perintah kejaksaan, Kepala Intelijen Politik Bandung mendatangi Ksatrian Instituut dan menyita naskah-naskah tentang sejarah Asia Timur yang ditulis DD—panggilan Douwes Dekker.
Keduanya baru bertemu keesokan paginya. Dalam pertemuan yang diikuti Johann
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini