Pembaru Pendidikan Islam
Bahasa Jerman di Pesantren Wahid Hasyim mendirikan madrasah yang 70 persen kurikulumnya pendidikan non-agama. Pelopor pendidikan modern.
SEBAGAI santri Tebuireng yang masuk pada 1937, Abdul Muchit Muzadi hampir tidak mendapatkan pendidikan umum. Saat itu Muchit baru masuk usia remaja, masih 12 tahun, dan baru menyelesaikan pendidikan di Pesantren Kajen, Pati, Jawa Tengah. Ia masuk Madrasah Salafiyah di Pesantren Tebuireng. Di sana ia hanya me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini