Bertahan dengan Sebatang Jarum
Hari itu Sumanto, dokter para tahanan politik di Pulau Buru, kembali dari Jakarta. Dan ia membawa oleh-oleh yang amat berarti: sebuah buku akupunktur.
Di Pulau Buru yang sepi obat itu, akupunktur adalah harapan. Tedja Bayu, seorang mantan tahanan politik yang ditahan di sana sepanjang 1970-1979, mengenang kondisi lingkungannya saat itu: ”Banyak tapol meninggal karena stres, penyakit kulit, busung lapar, atau penyakit lain.”
Di Pulau Buru
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini