Mural dan Negara Kolonial yang Gagal
Mural sudah dipakai sebagai ekspresi protes dan melawan kolonialisme Belanda oleh pejuang Indonesia. Jadi kenapa sekarang pemerintah takut pada gambar di tembok?
MUHAMMAD Toha Adimidjojo terkenal karena melukis penangkapan Sukarno-Hatta saat Agresi Militer Belanda II 1948 di Yogyakarta. Usianya baru 11 tahun ketika itu. Tapi yang membuatnya menjadi seorang pelukis-pejuang adalah peristiwa setahun sebelumnya: ia membuat mural—menggambar dua orang Belanda di tembok dapur rumahnya di Yogyakarta dan mencoret-coretnya dengan kata-kata “Van Mook–Landa Ngamuk, Van der Plas–Setan Alas!&rdq
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini