Bertolak dari Kejailan
Ignas Kleden*)
Pada awal 1970-an sosiolog Arief Budiman masih aktif sebagai demonstran di Jakarta dan memperkenalkan istilah "kemarahan yang suci". Menurut dia, para mahasiswa dan kaum intelektual tidak sepatutnya bersikap diam dan kalem saja terhadap penyelewengan dan penyalahgunaan kekuasaan. Sudah sewajarnya mereka menjadi resah dan marah, bukan lantaran dendam, tapi karena setiap kekuasaan yang disalahgunakan seharusnya mengganggu ketenangan p
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini