Mengemas Gus Dur
Muhammad Qodari*)
*) Staf peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Jakarta
NIGEL Oakes, praktisi public relations (PR) dari Inggris, menyatakan mundur dari proyek kampanye memoles citra Presiden Abdurrahman Wahid yang sedang ambruk. Ia memilih mundur karena tak ingin "terbongkarnya" proyek itu--oleh wartawan koran Asian Wall Street Journal--dijadikan "peluru politik" oleh rival-rival Gus Dur (TEMPO Edisi 7-13 Agustus 2000). Proyek |
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini