Empat Menit yang Sangat Berharga
Walaupun Indonesia menangis, mari kita bernyanyi?!
Di panggung, suara penyair Hamid Jabbar, 55 tahun, menggelegar meneriakkan kata-kata itu. Ia membungkuk, lalu berjalan ke balik mimbar. Buk?, Hamid jatuh tergeletak. Penonton pun bertepuk riuh. Seperti biasa, penyair kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, itu tampil mempesona.
Beberapa detik berlalu, Hamid masih tergeletak. Penonton masih menunggu, tapi kegelisahan mulai mengapung. Ketika
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini