Nyaris Beku di Ranu Kumbolo
AHAD malam dua pekan lalu, angka pada sebuah termometer digital milik sekelompok pendaki gunung menunjuk bilangan dua derajat Celsius. Mereka terpaksa duduk merapat sembari menengadahkan tangan ke arah api unggun, berharap sedikit merasa hangat. Tapi, sayang, itu tak berhasil. Serbuan hawa dingin tetap saja dengan mudah menerobos serat kain mantel-mantel tebal yang membalut tubuh mereka.
Dinihari menjelang, gigitan suhu tetap mencengkeram. Angka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini