Dari Jilbab ke Peci
Perjuangan Amar Alfikar menegaskan jati dirinya harus berhadapan dengan cibiran dan penolakan.
SANTRIWATI itu begitu jatuh cinta pada rebana. Sore sepulang sekolah selalu ia habiskan di masjid dekat pesantren untuk berlatih rumus-rumus rebana, menepuk alat musik dari kulit sapi itu dengan riang, hingga tak terasa tangannya kapalan. Kegembiraan itu merasuk hingga ke sendi-sendi keimanannya. “Saya merasa Tuhan hadir lewat musik rebana itu,” katanya.
Namun keriaan itu tak berlangsung lama. Setelah kembali ke kamarnya, ketika dia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini