maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Kurasawa dan Pemberontakan Pesantren Era Romusha

Buku Indonesianis asal Jepang, Aiko Kurasawa, 68 tahun, Kuasa Jepang di Jawa: Perubahan Sosial Pedesaan di Jawa 1942-1945, yang baru diterbitkan ulang tahun ini, adalah buku yang langka. Buku yang bertolak dari disertasi doktornya di Universitas Cornell itu secara komprehensif mengetengahkan kepada kita mobilisasi yang diterapkan Jepang dengan romusha dan lain-lain untuk mengeksploitasi pedesaan Jawa.

Sebuah mobilisasi yang menyengsarakan rakyat sampai membuat beberapa pesantren memberontak. Perlawanan pertama terhadap Jepang itu ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Sukamanah di Tasikmalaya, yang dipimpin Kiai Zainal Mustafa, kemudian diikuti pemberontakan petani Indramayu. Kajian sejarah sosial pedesaan pada zaman Jepang seperti yang dilakukan Aiko masih tergolong langka. Karena itu, Tempo mengulas buku tersebut dan mewawancarai Aiko. Termasuk menanyakan apakah betul karena menulis buku itu ia dicap kiri oleh kalangan tertentu di Jepang dan mendapat berbagai tekanan lewat kampanye hitam.

arsip tempo : 171415057162.

. tempo : 171415057162.

Perlawanan pecah di Pondok Pesantren Sukamanah di Desa Cimerah (kini Desa Sukarapih), Kecamatan Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat, 71 tahun silam. Kamis pagi itu, empat opsir Jepang mendatangi pondok yang berada sekitar 30 kilometer dari Kota Tasikmalaya tersebut untuk membawa pemimpin pondok, Kiai Haji Zainal Mustafa, menghadap pemerintah Jepang di Tasikmalaya. Kontan saja para santri mengusir keempatnya. Kemarahan para santri tak terkendali ke

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan