Bukan Komikus Biasa
RUANGAN kerja itu masih utuh meski penghuninya telah lama pergi. Sebelum Tuhan memanggilnya pada 25 Oktober 2000, komikus Teguh Santosa selalu berada di studio kecilnya—ada tiga meja gambar berbeda bentuk dan ukuran di situ. Spidol hitam, drawing pen, pensil, juga botol tinta cina berserakan di atas meja kecil. Musik film mengiringinya saat berimajinasi.
Ritual Teguh sebelum menggambar adalah menyeruput secangkir kopi kental di pagi hari, buat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini