Mengenang Sanggahan Hamka
Di tahanan, Buya Hamka banyak membaca dan menulis. Waktu itu, tahun 1964, Hamka berada di rumah tahanan kepolisian Mega Mendung. Sebagai salah satu fungsionaris Partai Masyumi, oleh rezim Soekarno ia dianggap anti-Nasakom. Kemudian ia dipindahkan ke Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, karena sakit—selama 17 bulan, sampai 1966, Hamka menghasilkan karya monumentalnya, Tafsir Al-Azhar.
Salah seorang muridnya, Sofjan Tanjung, mengirimi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini