Akhir Lara di Gerbang Emas
PEREMPUAN berbaju terusan kumal itu melangkah pelan menyusuri Jalan Arif Rahman Hakim, Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa sore awal Desember tahun lalu. Usianya sekitar 40 tahun, rambut berantakan, wajahnya menghitam terbakar matahari. Kadang dia menatap lama spanduk calon bupati-wakil bupati yang terpancang di trotoar.
"Dia gila," kata Roy Lilimanak, sopir yang biasamangkaldi Tunon Taka, pelabuhan utama kota itu. Hampir semua orang di sana tahu ce
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini