BERSELUBUNG fasilitas diplomatik, mobil-mobil supermewah–Bentley, Ferrari, Maserati, Rolls-Royce Phantom–diimpor tanpa pajak dan bea masuk selama berbilang tahun. Negara diperkirakan rugi Rp 248 miliar dalam lima tahun terakhir. Sejumlah pihak diduga terlibat: pejabat Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan, 33 kedutaan besar di Jakarta, dan seorang importir, Ali Muhamad. Mantan Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Arlindo Marçal, bakal disidang di negerinya dalam waktu dekat karena tersangkut kasus ini. Ferrari yang ia beli tak pernah ia tunggangi. Ironisnya, kasus-kasus ini tidak sampai ke meja hijau di Indonesia.
DIJUAL:
Rolls-Royce Phantom tahun 2007
Rem rusak
Harga Rp 870 juta
Mobil itu tercatat atas nama Duta Besar Yordania untuk Indonesia, His Excellency Mohammad Hassan Dawodieh. Ini tampak pada berkas dokumen impor mobil yang diperlihatkan seorang sumber kepada Tempo.
Pada Maret lalu, baru setahun setelah diimpor, si Phantom dijual. Tak perlu juru taksir ahli untuk menilai mobil supermewah ini dilego supermurah. Phantom bukan tunggangan semb
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.