maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Berebut Batu Bara Kalimantan

Ironi itu mengalir dari sebuah pulau yang bergelimang kekayaan tambang. Ironi itu terlukis di Sangatta, kota kecil di Kalimantan Timur, tempat tanah-tanah menghitam seperti malam oleh kemelimpah-ruahan batu bara. Dikeduk selama hampir satu dasawarsa oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC)—usaha patungan dua raksasa asing, Beyond Petroleum (dulu, British Petroleum) dari Inggris dan Rio Tinto dari Australia—hasil tambang itu seharusnya telah dibagikan kepada Indonesia sejak 1995.

Namun, kasus divestasi saham KPC yang terus tertunda selama enam tahun terakhir membuat kekayaan itu belum kunjung memakmurkan rakyat—bahkan di tengah euforia desentralisasi politik dan ekonomi.

Tradisi transparansi yang rendah, konflik elite lokal, perseteruan daerah versus pusat, lobi-lobi tingkat tinggi, dan akal bulus perusahaan-perusahaan kacangan adalah kisah-kisah buram yang lahir di tengah adu lihai merebut batu bara Sangatta. Dan pertarungan itu kian sengit menjelang tenggat divestasi pada 30 Juni 2002.

arsip tempo : 171354789459.

. tempo : 171354789459.

DALAM salah satu cerita kenangannya, By the Shores of Silver Lake, penulis Amerika Laura Ingalls Wilder melukiskan sebuah episode yang mendebarkan ingatan kanak-kanaknya. Di suatu petang, di padang rumput Dakota, ia menatap asap yang membubung dan memekatkan langit di kejauhan. "Asap hitam itu datang dari batu bara dan kelak mengubah wajah negeri ini dan menyapu bersih semua kereta kuda dari daratan Amerika," ayahnya, Charles Ingalls, menjelask

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan