Ganjalan Utama Menangani Pengungsi Rohingya
Ketidakpastian masa depan membebani para pengungsi Rohingya di Indonesia. Mereka juga bergulat dengan berbagai keterbatasan.
TUJUH tahun lalu, roda kehidupan Abdu Rahman, pengungsi Rohingya 25 tahun, berputar ke titik terendah. Genosida di Myanmar mengubahnya menjadi yatim-piatu. Ayahnya yang bekerja sebagai guru bahasa Arab, Monir Ahmad, juga ibunya, meninggal pada 2017.
Ketika itu ia masih duduk di sekolah menengah di Maungdaw. "Saya terpaksa mengungsi ke Bangladesh bersama penduduk desa," kata Abdu saat ditemui di kamp pengungsian di Gedung Mina Raya, Gampong Le
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini