Rindu dan Cemas Imigran
Jalanan Berlin di sebuah siang berangin, dua pekan lalu. Orang-orang dengan wajah dan perawakan non-Kaukasian lalu-lalang. ”Itu orang Turki. Itu orang Arab. Yang sana orang Asia. Makin hari makin banyak,” ujar seorang pejalan kaki. Lalu sebuah mobil melintas di jalan. Wusss, sebuah mobil ngebut di jalan yang kecepatannya seharusnya tak boleh lebih dari 40 kilometer per jam. Terdengar teriakan dari sisi jalan: ”Pasti imigran. Das
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini