Nestapa Pencari Suaka di Nauru
SEORANG perempuan hamil yang hampir tiga tahun bermukim di pusat penahanan pencari suaka di Nauru putus asa dan gelisah. Dokter memprediksi jabang bayi yang dikandungnya bakal lahir sekitar Oktober 2015. Namun, bukannya bahagia, perempuan itu malah histeris menangis. "Saya ingin bayi ini dibawa ke Australia dan dijaga di sana. Saya tidak ingin melahirkan di rumah sakit di Nauru atau di Papua Nugini, dengan lingkungan yang kotor."
Setahun sebelumny
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini