Warga Benghazi ketakutan setelah putra Qadhafi mengancam akan merebut kota dalam 48 jam. Semangat revolusi mulai meredup.
Dentuman suara artileri antiserangan udara dan kilatan cahaya yang membelah langit Benghazi semalaman baru reda menjelang fajar. Kota ini perlahan terbangun pada Rabu pagi pekan lalu. Sebagian warga berharap situasi akan berubah. Tapi percuma. Toko-toko tetap tertutup rapat, jalanan ditutup, dan sebagian warga masih enggan ke luar rumah.
Tak seorang pun tahu mengapa tembakan senjata berat mendadak berhenti pagi itu. Rumor beredar menyapu setiap
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini