Di Ambang Perang
Lee Jong-sik, 58 tahun, dikejutkan oleh suara debum keras dari samping rumahnya di selatan Pulau Yeonpyeong, Laut Kuning. Waktu menunjukkan pukul 14.30 saat sebuah bom giliran menghantam dapurnya. ”Saya berlari ke luar rumah begitu jendela pecah,” kata pria yang sudah menetap di sana sejak 50 tahun silam itu.
Desanya luluh lantak akibat serangan artileri Korea Utara, Selasa pekan lalu. Lee bertutur, ledakan terdengar setiap lima menit. Seran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini