Membatik di Negeri Jiran
Dengan telunjuk dan jempol tangan kanannya, Suminah menggoreskan canting berisi cairan malam. Tekun dan teliti, perempuan 61 tahun itu membuat motif lereng panjang bercampur motif bunga abstrak dan huruf kaligrafi pada lembaran mori yang terhampar di depannya. ”Ini pekerjaan yang mengasyikkan. Meski sekarang bekerja di negeri orang, Mbah merasa seperti di kampung sendiri,” ucapnya setengah berbisik.
Menurut Mbah Sum begitu dia disapa ia tin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini