Pergolakan di Atap Dunia
Empat truk melintasi jalan utama ibu kota Tibet, Lhasa. Di dalamnya, belasan orang duduk berjajar dengan tangan terikat di bagian belakang tubuh. Mereka dijaga tentara yang berdiri sembari memegangi bagian belakang kepala para tahanan itu, agar tetap menunduk. Mereka para pesakitan, para demonstran yang ditangkap.
Dari pengeras suara di truk, terdengar ancaman: siapa saja yang terlibat dalam aksi kekerasan harus segera menyerahkan diri atau akan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini