Junta dan Pembelotan Tak Seberapa
Pengakuan itu diucapkan seorang perwira senior angkatan darat Burma di depan mikrofon sebuah stasiun televisi. ”Saya mundur dari militer dan kabur,” ujarnya.
Perwira ini menuturkan, sesaat sebelum pasukan junta memukuli dan menembaki para biksu, Kamis dua pekan lalu, dia menghadapi dua pilihan: menembaki biksu yang dia hormati atau dieksekusi. Ia tak memilih kedua-duanya. Ia memutuskan hengkang. ”Saya seorang Buddha. Saya tak mau membunuh
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini