Para Pahlawan Penjelajah Kampung
Dua anak panah yang ditodongkan ke kepala dan perutnya membuat Yusuf Pasorong pasrah, tak mampu berkata-kata. Sebuah kapak melayang di depan hidungnya, membelah lantai kayu rumah panggung tempat ia bersimpuh. Hanya sisa refleksnya yang menyelamatkan jemari kakinya dari mata kapak. Di Distrik Doufo, Kabupaten Puncak Jaya, akhir tahun lalu, Yusuf merasa ajal di depan mata. ”Saya berpikir itulah akhir hidup saya. Saya cuma memikirkan bagaimana n
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini