Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MASALAH pencatatan meteran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tampaknya segera teratasi. Muhammad Syaiful Tri Susanto, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Widya Gama, Malang, menciptakan alat pencatat meteran air secara elektrik berbasis local area network (LAN). Dengan alat ini, petugas PDAM bahkan tak perlu lagi datang ke rumah-rumah pelanggan. Alat ini juga bisa mendeteksi kerusakan atau kebocoran pipa di rumah pelanggan dan mendeteksi pencurian air oleh pelanggan.
Perangkat yang dipasang di rumah pelanggan ini juga sederhana. Terdiri atas sebuah opto coupler atau sensor, pengontrol mikro, LCD (liquid crystal display), dan kabel penghubung jaringan. Opto berfungsi sebagai penyensor pemakaian air, pengontrol mikro sebagai pengolah data, dan LCD akan menampilkan jumlah pemakaian air dan harga yang harus dibayar pelanggan. Sedangkan kabel jaringan berfungsi mentransfer data dari pengontrol mikro ke komputer di kantor PDAM.
Pemasangannya juga tak perlu membongkar pengukur meteran air yang lama. Prinsip kerjanya, pemakaian air disensor dengan opto coupler yang sudah dihubungkan dengan pengontrol mikro. Hasilnya dikirim ke komputer di PDAM melalui sebuah kabel jaringan dan juga dikirim ke layar monitor LCD yang terpasang di meteran di rumah pelanggan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo