maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

TNI AL

Cilacap Diperebutkan Tiga Negara

Salah satu sumber perputaran ekonomi ke berbagai wilayah mancanegara. #Infotempo

arsip tempo : 171360212394.

Poster Ekspedisi Maritim. tempo : 171360212394.

Tim Ekspedisi Maritim Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Tempo Media Group telah telah selesai melakukan ekspedisi Kejayaan Maritim dengan menggunakan KRI Dewaruci. Sebanyak 13 kota telah mereka singgahi untuk mengungkap sejarah dan potensi maritim Indonesia. 

Singgah di Kota Salatiga, tim Ekspedisi Maritim mengunjungi rumah kelahiran salah-satu pahlawan dan ikon perjuangan angkatan laut, Komodor Yos Sudarso. Laksamana Muda TNI (Anumerta) Josaphat Soedarso atau akrab dikenal Yos Soedarso lahir di Salatiga pada 24 November 1925.

Komodor Yos Sudarso gugur di Laut Arafuru dalam upaya pembebasan Irian Barat yang sekarang lebih kita kenal dengan pulau Papua. Gejolak perlawanan menghadapi agresi militer Belanda dan sekutunya terjadi berbagai belahan Nusantara. 

Banyak cerita peperangan yang heroik pada saat itu. Banyak pula pejuang yang gugur tak bernama. Namun, tak sedikit juga yang masih terkenang nama harum dan jasanya sampai sekarang. 

Tim ekspedisi maritim kemudian singgah di Cilacap. Cilacap, suatu wilayah yang terletak di pesisir pantai Selatan Indonesia menjadi bukti betapa strategisnya wilayah ini hingga diperebutkan oleh tiga negara. Daerah yang sangat berpotensi pada pertukaran dagang yang dijadikan salah satu sumber perputaran ekonomi ke berbagai wilayah mancanegara.

Belanda membangun Cilacap sebagai satu-satunya pelabuhan niaga dan basis pertahanan  laut di Pantai Selatan Jawa sampai tahun 1942. Peninggalannya berupa  perbentengan termasuk Benteng Karang Bolong di Pulau Nusakambangan yang dibangun pada tahun 1855,stasiun kereta api, dan pelabuhan yang masih beroperasi saat ini. 

Selama Perang Pasifik Jepang menjadikan Cilacap sebagai pangkalan angkatan lautnya untuk melawan Armada Sekutu di Samudera Hindia. Namun di akhir Perang, Jepang malah meranjau perairan tersebut agar tidak bisa digunakan Sekutu.

Pada tahun 1946 Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) membersihkan ranjau di perairan Cilacap dan menjadikannya pelabuhan niaga untuk kepentingan ekonomi RI. Pada tahun 1947, Cilacap diduduki Belanda lewat  serangan dari laut, udara dan darat.

Setelah Perang Kemerdekaan, Cilacap kembali menjadi sentra ekonomi maritim Indonesia di pesisir selatan Jawa.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan