Kinerja Positif Ditjen Dukcapil Sepanjang 2022
Tak henti berinovasi untuk memberikan pelayanan kependudukan terbaik kepada masyarakat. Adaptasi digital atau online bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. #Infotempo
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri melanjutkan torehan kinerja positif dan meraih berbagai penghargaan sepanjang 2022. Inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terus dilakukan.
Capaian tersebut diperoleh berkat kepemimpinan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh beserta jajarannya yang tak henti melakukan inovasi. Salah satu inovasi yang kerap mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri adalah Juwita-NG: The Next Generation of Data Utilization in Public Services dan i-POP EXO atau Indonesia’s Population & Civil Registration Map for Data Exploration.
Terbaru, layanan itu diganjar penghargaan Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas pada 6 Desember 2022, untuk kategori “Top 45 Inovasi Pelayanan Publik”, Klaster Kementerian.
Zudan bersyukur inovasi Juwita-NG dua kali meraih juara Top Inovasi. Ia menuturkan, dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019, Juwita-NG yang merupakan sistem pemanfaatan data kependudukan terintegrasi secara daring untuk mewujudkan single identity number juga meraih Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
Dia mengungkapkan, Juwita-NG telah banyak diterapkan di berbagai perhelatan maupun pelayanan publik. Dalam hal penegakan hukum dan pencegahan kriminal, layanan ini diterapkan dalam pengamanan ASIAN Games 2018 dan pengamanan pertemuan IMF di Bali 2018. Terakhir Juwita-NG diterapkan dalam persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
“Sedangkan dalam pelayanan publik, Juwita-NG dapat digunakan untuk membuka rekening perbankan, jasa tanda tangan elektronik, pembukaan akun fintech, penyaluran bansos, dan lainnya,” kata Zudan.
Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga berperan dalam penanganan bencana gempa di Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memperintahkan untuk mensupervisi penerbitan dokumen kependudukan koban gempa.
Layanan administrasi kependudukan yang diselenggarakan Tim Satgas Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Peduli Cianjur diapresiasi BNPB, DIV Polri, Kemensos dan BIN. Kemudian aparatur kecamatan dan desa serta masyarakat di pengungsian dalam proses penerbitan dokumen kependudukan seperti akta kelahiran, kartu keluarga, KTP-el dan akta kelahiran.
Tim Satgas telah menerbitkan 1,776 dokumen kependudukan, yaitu 336 akta kematian, 571 lembar kartu keluarga, 840 KTP-el, delapan akta kelahiran dan 21 perekaman data KTP-el.
Tujuh tahun menjabat sebagai Dirjen Dukcapil sejak dilantik pada 1 April 2015, Zudan terus melakukan inovasi dalam layanan kependudukan. Dia banyak memberi perhatian kepada peningkatan pelayanan masyarakat dan pemberdayaan generasi muda.
Salah satu inovasi Dukcapil Kemendagri dalam pelayanan masyarakat adalah program Dukcapil Menyapa Masyarakat (DMM) yang dilaksanakan setiap Sabtu melalui Zoom dan Youtube @ditjendukcapilKDN. Acara ini pertama kali digelar pada 8 Januari 2022 dengan topik “Mengurus Pindah Penduduk” dan diikuti lebih dari 950 peserta.
Zudan juga tidak lupa meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan di seluruh Indonesia melalui peningkatan kapasitas aparatur negara. Untuk keperluan itu, Dukcapil rutin mengadakan rapar kerja nasional dengan tema “Dukcapil Belajar” setiap Jumat pukul 08.00 - 10.00 WIB melalui Zoom.
Generasi muda turut menjadi perhatian Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Menutup pergantian 2022, Zudan beserta jajarannya menyelenggarakan kegiatan “Dukcapil Goes to Campus” yang menyasar tiga kampus yaitu, Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Sumedang, Jawa Barat, Universitas Negeri Sebelas Maret di Surakarta, Jawa Tengah dan Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
Zudan mengatakan akan terus melakukan inovasi layanan administrasi kependudukan. Perubahan teknologi dan informasi yang berkembang pesat harus diimbangi dengan layanan cepat, akurat dan berkualitas. Adaptasi sistem secara digital atau online bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan.