maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

KKP

KKP Uji Coba Pengawasan Pasca Produksi di Zona Perikanan Industri

Strategi KKP mengawal target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

arsip tempo : 1713458675100.

Kunjungan kerja Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, di Kepulauan Kei, Jumat, 25 Maret 2022.. tempo : 1713458675100.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan uji coba pengawasan pasca produksi sektor perikanan tangkap di zona Perikanan Industri. Pengawasan yang berfokus pada pendaratan ikan ini akan menjadi strategi KKP mengawal target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kami laksanakan try out di Pelabuhan Perikanan Tual dan Pelabuhan PT. SIS, kami simulasikan perhitungannya,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Kei, Jumat, 25 Maret 2022.

Menurut Adin, salah satu kunci implementasi penangkapan ikan terukur adalah kepatuhan pelaku usaha untuk mendaratkan ikan hasil tangkapan di lokasi pendaratan yang ditetapkan. Dalam hal ini, kewajiban pendaratan ikan tidak hanya memastikan keadilan bagi pelaku usaha dan negara melalui PNBP pasca produksi yang dibayarkan ke kas negara, juga akan menimbulkan multiplier effect yang akan menyejahterakan masyarakat di Tual.

“Saya sangat yakin kepatuhan pendaratan ikan di pelabuhan yang telah ditentukan di Tual ini akan berdampak sangat positif bagi masyarakat Tual. Yang pasti lapangan pekerjaan, mulai dari ABK kapal ikan, tenaga buruh pelabuhan, pegawai unit pengolahan ikan (UPI), termasuk pekerja-pekerja informal lainnya," ujarnya.

Adin bercerita, dahulu ikan-ikan hasil tangkapan umumnya dibawa langsung ke luar negeri. Bahkan, kapal-kapal lokal dari luar Tual juga umumnya langsung membawa ikan hasil tangkapannya ke pelabuhan asal mereka.

"Pengalaman saya saat menjadi Perwira Pelaksana (Palaksa) di Lanal Tual pada tahun 2003 s.d 2005 benar-benar membuka mata saya. Bahwa Tual ini kaya akan ikan, tapi tidak dapat apa-apa. Kapal eks asing asal Thailand membawa ikan-ikan hasil tangkapannya ke Thailand, sedangkan kapal-kapal asal Jawa membawa ikan hasil tangkapannya ke Jawa," kata Adin.

Karena itu, Adin melanjutkan, dengan konsep penangkapan ikan terukur yang mewajibkan pendaratan ikan di pelabuhan pangkalan ini diyakini akan menyejahterakan nelayan Tual. Dirjen PSDKP berbintang dua ini kemudian menjelaskan bahwa KKP telah menetapkan PPN Tual dan PT. SIS sebagai pelabuhan bongkar bagi kapal-kapal ikan yang beroperasi di Laut Arafura yang termasuk dalam zona fishing industry WPP 718.

“Kami akan kawal dan akan melaksanakan kegiatan pengawasan dengan optimal untuk menjamin kepatuhan pendaratan ikan di Tual dan wilayah sekitar Laut Arafura, termasuk Merauke, Timika, Saumlaki dan Benjina,” ujar Adin.

Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan, Drama Panca Putra, mengatakan simulasi pengawasan pasca produksi dilakukan melalui analisis terhadap hasil penimbangan online di PPN Tual dan PT. SIS. Menurutnya, hasil analisis tersebut akan menjadi informasi penting dalam pemetaan estimasi produktivitas kapal perikanan di zona fishing industry.

“Tentu simulasi ini menjadi informasi awal yang penting untuk memperoleh gambaran estimasi produktivitas kapal yang berpangkalan di Tual,” kata Drama.

Upaya penguatan pengawasan dalam mengawal program penangkapan ikan terukur ini memang terus dilakukan oleh Ditjen PSDKP. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dalam mengawal program prioritas KKP.

Dalam rangka penerapan pengawasan pasca produksi untuk mengawal peningkatan PNBP di sektor perikanan tangkap, Ditjen PSDKP menggelar simulasi yang dilaksanakan di Tual, Provinsi Maluku pada 23-25 Maret 2021. Kegiatan tersebut diikuti oleh Pengawas Perikanan dari seluruh Unit Pelaksana Teknis Ditjen PSDKP.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024

  • 24 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan