maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Kementerian PUPR

Kementerian PUPR Modernisasi Irigasi untuk Mengairi 87 Ribu Hektare Sawah

Satu pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi skala besar yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah modernisasi Jaringan Irigasi Rentang di Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 hektare.

arsip tempo : 171426615415.

Salah satu jaringan irigasi yang di rehabilitasi di Majalengka, Jawa Barat.. tempo : 171426615415.

MAJALENGKA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan modernisasi jaringan irigasi rentang di Provinsi Jawa Barat yang  mengairi sawah seluas 87.840 hektare di  Kabupaten Majalengka (1.094 hektare), Kabupaten Cirebon (20.571 hektare), dan Kabupaten Indramayu (66.175 hektare) dengan memanfaatkan debit air Sungai Cimanuk yang besar.

Peningkatan kualitas jaringan irigasi tersebut adalah bagian dari program rehabilitasi daerah irigasi skala besar yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional. Kementerian Pekerjaan Umum,  selain membangun jaringan irigasi baru,  juga terus merehabilitasi jaringan irigasi yang  sudah ada. 

“Rehabilitasi irigasi rentang diharapkan dapat meningkatkan intensitas penanaman dari 130 persen menjadi 250 persen,” kata Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, Ismail Widadi menuturkan, modernisasi dilakukan karena sistem irigasi rentang di tiga kabupaten tersebut sudah berusia puluhan tahun, sehingga kinerja pelayanan airnya berkurang. “Pekerjaan modernisasi sudah berjalan 29,12 persen,” ujarnya saat menerima kunjungan media di lokasi irigasi rentang, Senin, 27 September 2021. 

Menurut Ismail, dalam melakukan modernisasi jaringan irigasi rentang Kementerian Pekerjaan Umum berfokus pada lima pilar. Pilar pertama adalah memastikan ketersediaan pasokan dan debit air dari Bendungan Jatigede agar pasokan air berjalan konsisten sesuai rencana. Pilar kedua adalah memperbaiki  sarana prasarana irigasi dan bangunan. 

Sedangkan pilar ketiga adalah menyempurnakan sistem pengelolaan irigasi sesuai dengan ketersediaan air dan pola tanam. Pilar keempat, dia melanjutkan,  ialah penguatan institusi kelembagaan melalui sinergitas tugas dan koordinasi. Adapun pilar kelima adalah meningkatkan pengetahuan para petani. 

Ismail menjelaskan, rehabilitasi jaringan irigasi rentang  dimulai sejak periode 2015 -2018 pada Sistem Irigasi Sindupraja (intake bagian kanan). Rehabilitasi dilanjutkan pada 2020 dengan memodernisasi  Sistem Irigasi Cipelang (intake bagian kiri) dengan pekerjaan berupa peningkatan bangunan utama (bendung dan kantong lumpur), peningkatan Saluran Induk Cipelang sepanjang 12,4 kilometer; Barat (30,8 kilometer), dan (Utara 30,2 kilometer). 

Selanjutnya adalah pekerjaan peningkatan saluran sekunder kiri sepanjang 199 kilometer, peningkatan saluran pembuang kiri  sepanjang 465 kilometer, pekerjaan telemetri di 46 lokasi, serta telecontrol di 8 lokasi. Selain itu dilakukan pekerjaan penunjang modernisasi, penguatan manajemen air irigasi berupa manajemen aset, demonstrasi peningkatan operasi irigasi dan pertanian, serta peningkatan kapasitas institusi pengelola irigasi, termasuk P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), GP3A (Gabungan P3A),  IP3A (Induk P3A), dan Komir (Komisi Irigasi). 

"Pekerjaan modernisasi ini  membutuhkan anggaran yang besar, yaitu senilai Rp 5,5 triliun, dan dikerjakan hingga  2024 dengan melibatkan 10 kontraktor,"  Ismail mengungkapkan. Dia  menyebutkan, tingkat produksi beras di Kabupaten Indramayu pada 2020 mencapai 500 ton per tahun. Setelah modernisasi jaringan irigasi rampung diharapkan tingkat produksi beras bisa  meningkat menjadi 1,2 juta ton per tahun.

Rohman, petani di Desa Putri Dalem, Kabupaten Majalengka menyatakan senang dengan adanya pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi ini. “Debit air yang mengalir ke sawah kami melimpah.  Meski musim kemarau kami tidak takut kekeringan karena air dari jaringan irigasi terus mengalir ke sawah-sawah," tuturnya. 

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 21 April 2024

  • 14 April 2024

  • 7 April 2024

  • 31 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan