Ebu Gogo dari Liang Bua
Siang 7 September lalu itu berlalu seperti hari-hari biasa bagi Wahyu Jatmiko. Matahari menyengat, angin terasa kering. Sambil sesekali menyeka keringat di dahi, Wahyu meneruskan penggaliannya di situs Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tiba-tiba, sudip (sendok semen pipih) di tangan arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional itu menyentuh benda keras. Wahyu mengamati sejenak. Sebongkah tulang seperti men
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini