Akhir Sebuah Kota Tua
DI sebidang tanah kering lelaki itu berhenti. Wajahnya memerah terpanggang matahari. ”Di sinilah tempatnya,” kata Sulaiman, yang mengantar Tempo. Suara-nya datar dan penuh keyakinan. Lokasi- tanah yang ditunjuk tak beda dengan parit di kampung-kampung. Tak ada yang istimewa. Tempat itu tak tampak menyiratkan sebagai bekas lokasi keraja-an. Misalnya adanya sisa artefak berharga seperti tembikar.
Itulah potret hasil observasi Tempo ke kaki Gu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini