MENANTI JALAN TOL BEBAS AMBLES
SOROT matanya tajam. Tangan- kiri-nya mengangkat buku se-ukur-an saku. Semua mata di ruang- rapat itu tertuju kepadanya, seolah menunggu kejutan dalam rapat malam yang melelahkan itu. Dan kejutan itu benar-benar datang.
”Ada politisasi di (kasus tol) Ci-pu-la-rang-,” ujar Rendhy A. Lamadjido. Suara-nya terdengar hingga ke pojok ruang rapat. Lalu ia membacakan satu pasal- dari buku saku yang dipegangnya—yang berisi Undang-Undang Nomor 18 T
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini